Geopolitik – Pengertian, Sejarah, Manfaat, Konsep & Contoh

Geopolitik ini bisa diaplikasikan sebagai metode analisis dalam hubungan internasional untuk lebih memahaminya, menjelaskan, dan memperkirakan perilaku politik internasional dengan menggunakan variable geografi.

Dan geopolitik ini sampai sekarang masih saja cukup populer dan relevan untuk dipergunakan untuk mencermati isu adanya strategi terkait dengan urusan yang menjadi kepentingan nasional.

Pengertian Geopolitik Menurut Para Ahli

Geopolitik
Geopolitik

1. Frederick Ratzel (1897)

Frederick Ratzel ialah marupakan suatu tokoh yang terkenal dan mempunyai Teori Geopolitik. Pendapat dari Frederick Ratzel ini juga sering disebut dengan Teori Ruang. Ratzel mengatakan bahwa “Negara dalam hal – hal tertentu dapat disamakan dengan organisme, yaitu dengan mengalami fase – fase kehidupan dalam kombinasi dua tau lebih antara lahir, tumbuh, berkembang, mencapai puncak, surut, dan kemudian mati”.

Inti dari ajaran Ratzel ini ialah merupakan ruang yang ditempati oleh kelompok – kelompok politik (negara – negara) yang mengembangkan hukum ekspansionisme baik dari bidang gagasan, perutusan, maupun bidang produk.

2. Karl Houshoffer (1896 – 1946)

Pendapat dari Karl Houshiffer mengenai geopolitik ini juga sering disebut atau dikenal dengan Teori Ekspansionisme. Karl Houshoffer dalam teori ekspansionismenya ini juga mengajarkan paham geopolitik yang dijadikan sebagai suatu ajaran ekspansionisme yang berbentuk politik geografi dan juga memiliki titik berat terhadap berbagai permasalahan terkait mengenai perbatasan, dimana ruang hidup dari bangsa dan juga tekanan rasial, kemudian ekonomi serta sosial sebagai faktor yang mengharuskan pembagian baru dari kekayaan di dunia.

Pandangan Karl Haushofer ini berkembang di Jerman di bawah kekuasaan Adolf Hitler, ini juga dikembangkan ke Jepang dalam ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh semangat militerisme dan juga fasisme. Pokok – pokok dari teori Haushofer ini pada dasarnya menganut teori Kjellen yang sudah dibahas pada sebelumnya.

3. Sir Harold Mackinder

Mackinder ini merupakan penganut teori kekuatan, yang mencetuskan bahwa wawasan benua ini merupakan suatu konsep di dalam mengembangkan kekuatan darat. Teori ini mengatakan bahwa “barang siapa yang menguasai daerah jantung (haertland) yaitu benua di dunia seperti Eropa – Asia akan dapat menguasai pulau – pulau di dunia dan di akhirnya akan menjadi penguasa di dunia.

4. Sir Walter Raleigh Dan Alfred Mahan

Pendapat dari kedua ahli ini lebih sering dikenal sebagai wawasan bahari. Yang mana Teori Raleigh dan Mahan ini adalah sebuah teori yang menggambarkan kekuatan baik di perlautan atau kekuatan disebut juga dengan keuatan bahari.

Mereka mengatakan bahwa siapa saja yang menguasai lautan pasti akan menguasai jalur perdagangan dunia, yang artinya menguasai kekuatan – kekuatan di dunia sehingga pada akhirnya akan dapat mengusai dunia. Barang siapa yang menguasai lautan pastinya akan dapat menguasai perdagangan. Dan menguasai perdagangan yang artinya menguasai kekayaan dunia, dan pada akhirnya kan menguasai dunia.

5. Hagget

Geopolitik atau Geografi politik menurut Hagget ialah merupakan suatu cabang – cabang ilmu geografi manusia didalam bidang aspek ruang pemerintahan atau dalam kenegaraan yang mencakup adanya ikatan regional dan juga internasional.

Menurut Hagget ini, didalam geografi politik lingkungan, geografi dijadikan suatu dasar perkembangan dan juga hubungan kenegaraan. Hagget juga mengatakan bahwa bidang kajian geografi politik ini relatif luas, seperti aspek keruangan, aspek politik, aspek hubungan regional sampai internasional.

6. Preston E. James

Menurut Preston E. James, geografi didalam geopolitik ini mempersoalkan tata ruang publik untuk kehidupan, yaitu sistem dalam hal menempati suatu ruang yang ada di permukaan bumi. Dengan demikian, geografi ini juga mempunyai sangkut paut dengan interrelasi antara manusia dengan lingkungan tempat hidupnya.

Sedangkan politik ialah merupakan suatu hal yang selalu berhubungan dengan kekuasaan atau pemerintahan. Dalam studi Hubungan Internasional, geopolitik ini merupakan sebuah riset yang menampakan permasalahan atau hubungan internasional dari sudut pandang ruang maupun geosentrik tertentu.

Makna dari Geopolitik ini sebenarnya dapat diringkas dan disederhanakan lagi. Yaitu, geopolitik ini merupakan suatu studi yang mengkaji suatu masalah – masalah geografi, sejarah, dan juga ilmu sosial, dengan merujuk kepada politik internasional.

Geopolitik ini ialah merupakan suatu bidang yang mengkaji sebagai makna strategis dan juga makna politis pada suatu wilayah geografi, yang meliputi lokasi, luas serta jenis – jenis sumber daya alam yang berada di wilayah tersebut. Geopolitik ini mempunyai 4 unsur yang pembangunan yang meliputi keadaan geografis, politik dan strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan juga politik, serta unsur kebijaksanaan.

7. Rudolf Kjellen

Rudolf Kjellen ialah merupakan seorang ilmuwan politik yang berasal dari Swedia pada awal abad ke -20. Menurut Rudolf Kjellen, geopolitik ialah merupakan suatu seni dan juga praktek penggunaan kekuasaan politik atas suatu wilayah tertentu.

Menurut cara pandang tradisional, istilah ini biasanya kerap diterapkan terutama hanya ketika adanya dampak terhadap geografi pada politik. Akan tetapi secara perlahan penerapan fungsinya sudah semakin maju dari abad ke abad, yaitu untuk mencakup konotasi yang lebih luas.

Bagi kalangan akademisi, studi tentang geopolitik ini akan melibatkan analisis geografi, sejarah dan juga ilmu sosial dengan mengacu pada tata ruang politik dan pola pada berbagai skala, mulai dari tingkat negara sampai dengan tingkat internasional.

8. Hafeznia. MR (2006)

Hafezni berbicara geopolitik ini sebagai cabang dari geografi politik. Geopolitik menurutnya ialah merupakan suatu cabang studi yang mengenai dengan hubungan timbal balik antara geografi, politik, kekuasaan dan juga interaksi yang timbul dari kombinasi dengan mereka satu sama lain. Menurut definisi ini, geopolitik ialah merupakan suatu disiplin ilmu dan memiliki ilmu dasar alam.

9. W. Michel Dan John Frederick Charles Fulles

Pendapat dari kedua ahli diatas tadi sering disebut dengan wawasan nusantara. Mitchel dan Fuller yang mempunyai pendapat bahwa kekuatan udara merupakan kekuatan yang paling menentukan penguasaan didunia.

Keunggulan yang dimiliki oleh wawasan dirgantara ini ialah merupakan suatu pengembangan kekuatan yang ada di udara, yang memiliki daya tangkis yang andal dari berbagai ancaman lawan dalam waktu yang cepat, dasyat dan juga dampaknya sangatlah mengerikan lawan sehingga tidak ada kesempatan lagi bagi lawan untuk bergerak. Kekuatan udara ini mempunyai daya tangkis terhadap ancaman dan dapat melumpuhkan kekuatan lawan dengan cara penghancuran di kandang lawan itu sendiri agar tidak mampu lagi bergerak dan menyerang.

10. Nocholas J. Spykman

Teori dari Spykman juga sering disebut dengan Wawasan Kombinasi. yaitu dengan teori yang menghubungkan antara kekuatan laut, darat serta udara, akan tetapi di dalam pelaksanaannya biasanya selalu disesuaikan terhadap keadaan dan juga kebutuhannya.

11. Sunarso (2006)

Secara etimologis, Geopolitik ini berasal dari bahasa Yunani dan berasal dari Geo dan juga Politik. “Geo” yang artinya ialah sebagai bumi yang merupakan wilayah hidup. Sementara politik ini berasal dari kata “polis” yang artinya kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau negara, dan “teia” yang artinya ialah urusan (politik) yang bermakna kepentingan umum bagi warga negara suatu bangsa.

Menurut Sunarso ini yang merupakan tokoh Indonesia, geopolitik ini juga mempunyai makna yakni merupakan suatu ilmu dalam menyelenggarakan urusan kenegaraan dimana pada semua kebijakannya senantiasa dihubungkan dengan sejumlah masalah geografi di wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa.

Itulah beberapa pengertian dari geopolitik menurut para ahli yang ada di dunia ini. Dari berbagai pendapat ahli, apabila dikaitkan dengan konteks negara Indonesia atau dikaitkan dengan bahasa Indonesia maka geopolitik ini mempunyai arti tertentu.

Arti dari geopolitik sendiri secara umum ialah merupakan suatu cara pandang dan juga sikap bangsa Indonesia untuk mengenal dirinya, mengenal lingkungannya, yaitu yang berwujud Negara kepulauan yang berdasarkan dari Pancasila dan juga UUD 1945.

Geopolitik Indonesia

Geopolitik
Geopolitik

“Geopolitik” kata ini berasal dari politik geo. Politik dan geo yang artinya bumi.  Politik ini berarti kesatuan masyarakat. Geopolitik ini juga bisa di sebut dengan wawasan nusantara. Geopolitik secara tradisional menunjukkan bahwa hubungan antara kekuatan politik dan ruang geografis. 

Konkretnya, Tradisi geopolitik konsisten ini untuk meneliti korelasi kekuatan geopolitik didalam politik dunia, identifikasi wilayah inti internasional, dan hubungan antara darat dan laut dengan kemampuannya.

Sejarah Konsep Geopolitik Didunia

Sebelum abad ke XIX, pandangan geopolitik terhadap dunia hanya berkisaran pada lingkungan, negara dan tetangga di sekitarnya. Para ahli belum memahami geografi dibumi secara menyeluruh. Yang mana persoalaan ini disebabkan kurangnya pemahaman dan juga pengetahuan manusia mengenai bumi ini, alat transportasi dan komunikasi yang sangat minim terutama pada kemampuan jelajahnya.

Guru Besar Geografi di Universitas London, memberikan suatu pandangan didalam teori geopolitiknya yaitu bahwa benteng yang paling kuat di dunia terletak di wilayah Asia. Perkembangan sejarah didunia pada dasarnya diwarnai oleh konflik antara kekuatan darat dan kekuatan lautan.

Konsep Geopolitik

Konsep Persatuan Dan Kesatuan

Mengandung makna dari segenap komponen bangsa untuk bersatu padu karena bangsa Indonesia yang heterogen dan majemuk serta hidup di dalam wilayah kepulauan NKRI.

1. Konsep Bhineka Tunggal Ika

Mengajak segenap komponen bangsa bahwa keaneka ragaman suku, etnis, agama, spesifikasi daerah ialah suatu realita yang harus di gunakan untuk memajukan bangsa dan negara.

2. Konsep Kebangsaan

Mengajak segenap komponen – komponen bangsa untuk memiliki persepsi yang sama tentang kebangsaan Indonesia, bahwa bangsa Indonesia lahir karena adanya kehendak dari segenap komponen bangsa yang terdiri dari kelompok – kelompok masyarakat yang heterogen dan majemuk untuk bersatu, memiliki latar belakang sejarah yang sama, mempunyai cita – cita dan tujuan untuk hidup bersama dan hidup didalam wilayah yang sama sebagai satu kesatuan ruang hidup yaitu suatu Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Konsep Negara Kebangsaan

Menggugah suatu kesadaran dan segenap komponen bangsa untuk memiliki persepsi yang sama tentang konsep negara dan kebangsaan mengedepankan pada prinsip satu kesatuan wilayah.

4. Konsep Negara Kepulauan

Mengajak segenap komponen – komponen bangsa untuk memiliki persepsi yang sama tentang negara – negara kepulauan, yaitu sebagai kawasan laut yang ditaburi pulau – pulau. Untuk diwilayah laut harus di pandang sebagai media pemersatu bangsa. Konsep Geopolitiik, untuk mengajak seluruh komponen bangsa untuk memiliki persepsi yang sama tentang konstelasi geografi Indonesia.

Yang mana posisi strategis Indoneisa antara dua kawasan besar didunia (Samudra Hindia dan Pasifik) dengan sumber kekayaan alamnya yang merupakan suatu potensi bila bangsa dan masyarakat Indonesia ini bisa memanfaatkan dan menjadikan kerawanan jika bangsa dan masyarakat Indonesia tidak mampu memanfaatkannya.

Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia

Konsep pada Dasar Wawasan Nusantara Pemerintah dan rakyat memerlukan sebuah konsepsi berbentuk ilmu pengetahuan dan wawasan nasional guna penyelenggaraan kehidupannya. Wawasan ini dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan di dalam hidup, keutuhan wilayah serta jati diri Kehidupan suatu bangsa dan negara senantiasa dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan yang strategis.

Karena itu, wawasan ini harus mampu memberikan suatu inspirasi pada suatu bangsa dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan yang ditimbulkan oleh lingkungan yang strategis didalam mengejar kejayaannya.

Wawasan nasional Indonesia ini dilandasi oleh falsafah Pancasila dan karena adanya konsep geopollitik.

(Baca Juga : Hak Asasi Manusia

Tujuan Wawasan Nusantara

Dimana Tujuan dari pada wawasan nusantara tersusun atas dua, yang diantaranya ialah:

Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah “untuk menjaga seluruh bangsa Indonesia dan juga segenap tumpah darah Indonesia demi mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut serta dalam menjalankan kedamaian dan ketertiban dunia yang didasarkan terhadap kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial “.

Tujuannya adalah untuk membawa kesatuan ke dalam semua aspek dari kedua kehidupan alam dan sosial, dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia menjunjung tinggi kepentingan nasional, dan kepentingan daerah untuk mengatur dan membina kesejahteraan, perdamaian dan bangsawan dan martabat manusia di seluruh dunia.

Latar Belakang Wawasan Nusantara

Berikut ini adalah Latar Belakang Wawasan Nusantara Yaitu :

Falsafah Pancasila

Nilai – nilai yang berdasarkan pada pancasila memiliki dasar pengembangan wawasan nasional. Nilai – nilai tersebut yaitu merupakan suatu Penerapan didalam Hak.

  • Hak Asasi Manusia (HAM)
    • seperti memberikan kesempatan untuk berlatih yang sesuai dengan agama mereka.
  • Sebagai kepentingan umum dari pada kelompok dan individu.
  • Pengambilan keputusan yang berdasarkan konsensus dan konsultasi.

Aspek Kewilayahan Nusantara

Pengaruh geografi ialah merupakan suatu fenomena yang dapat diperhitungkan, sebab Indonesia ini memiliki kekayaan suku bangsa dan Sumber Daya Alam (SDA).

Aspek Sosial Budaya

Indonesia ini mempunyai ratusan suku bangsa dan memiliki adat istiadat, bangsa, kepercayaan dan agama yang berbeda – beda, sehingga kehidupan nasional yang berhubungan dengan interaksi antar golongan yang mengandung potensi konflik.

Aspek Kesejarahan

Negara Kesatuan Republik Indonesia ini ialah merupakan suatu persepsi Nasional Indonesia yang diwarnai oleh pengalaman sejarah yang tidak ingin terulangnya perpecahan di dalam Negara Indonesia. 

Hal ini karena kemerdekaan yang telah dicapai oleh rakyat Indonesia adalah hasil dari semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sendiri yang sangat tinggi. 

Kedudukan Wawasan Nusantara

  1. Wawasan nusantara yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat untuk mewujudkan dan mencapai suatu tujuan nasional.
  2. Wawasan nusantara dalam paradigma nasional memliki spesifikasi sebagai berikut:
  • Pancasila sebagai dasar negara, falsafah dan ideologi bangsa berkedudukan sebagai landasan idiil.
  • Undang – Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara, berkedudukan sebagai landasan konstitusional.
  • Wawasan nasional sebagai visi nasional yang memiliki kedudukan dan menjadi sebagai sebuah yang konsepsional.
  • Kemudian GBHN dijadikan sebagai suatu politik dan strategi nasional, yang memiliki kedudukan dan dijadikan sebagai landasan operasional.

Sekian dulu ya sob. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Baca Juga : Demokrasi Liberal