Contoh Wawancara – Pedagang, Teman, Guru dan Narasumber

Contoh Wawancara – Wawancara ialah merupakan suatu hasil percakapan dari dua orang ataupun bisa lebih dan berlangsung secara langsung dengan narasumbernya bersama pewawancaranya.

Dan tujuan dari wawancara itu yakni untuk mendapatkan sebuah informasi yang sangat tepat lagsung dari narasumbernya yang pasti terpercaya.

Wawancara dapat dilakukan secara penyampaian langsung dengan sejumlah pertanyaan yang dilontarkan oleh si pewawancaranya kepada narasumbernya.

Berikut ini edmodo akan memberikan ulasan materi tentang contoh wawancara yang lengkap.

Langsung saja sahabat edmodo perhatikan contoh – contoh wawancaranya dibawah ini.

Contoh Wawancara

Contoh Wawancara
Contoh Wawancara

Dibawah ini terdapat beberapa contoh wawancara yang telah edmodo simpulkan dengan jelas dan tepat.

Contoh Wawancara Dengan Pedagang

Contoh Wawancara
Contoh Wawancara
Laporan Wawancara
Pedagang Buah Trotoar

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Wawancara

Negara indonesia kita ini mempunyai jumlah penduduk sampai 250 jt orang, ternyata belum dapat mesejahterakan rakyatnya.

Masih banyak orang yang miskin dan membutuhkan perhatian dari pemerintahnya, namun kenyataannya tidak dapat apa – apa.

Akhirnya banyak pengemis, pemulung, dan juga pengangguran.
Banyak juga orang yang tidak menyerah pada kondisinya.

Contohnya para pedagang asongan, mau menggelar lapaknya dipinggir jalan, maupun Pedagang Kaki Lima yang mau saja mendorong gerobaknya dengan berkilo – kilo meter.

Berkat rahmat dan juga hidayahnya dari Allah SWT kami dapat kesempatan untuk menjalankan wawancara tersebut dengan pedagang buah di trotoar.

Tujuan dari wawancara ini yaitu untuk mendapatkan suatu informasi dari narasumbernya.

B. Tujuan Wawancara

– Untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang kehidupan pedagang buah di trotoar.
– Untuk dapat menguasai teknik – teknik wawancara.
– Untuk mendapatkan suatu informasi.

C. Topik Wawancara
Topik wawancara ini ialah Kesejahteraan Pedagang Kaki Lima.

D. Waktu Dan Tempat Wawancara

Wawancara ini dilakukan pada :
Hari / tanggal : Selasa / 19 Agustus 2020
Pukul : 12:30 WIB – selesai
Tempat : Jl. merdeka, Malang

HASIL WAWANCARA

A. Narasumber

Nama: Bpk. Endang Sutrisman
Tempat, tanggal lahir : Malang, 7 Mei 1967
Alamat : Jl. Sawojajar
Pekerjaan : Pedagang Buah

B. Pewawancara

Wawancara ini dilakukan oleh tim :
Pewawancara : Ali Muhammad
Pencatat : Andri Sulistiyo
Dokumentasi : Yudi Irawan

C. Transkrip Hasil Wawancara
Pewawancara (P) : Assalaamu’alaikum. Selamat siang pak, kami dari SMK Sriwijaya minta waktunya sebentar pak untuk di wawancara.
Narasumber (N) : Wa’alaikumussalaam. Waduh, gak salah ini, jang ?
P : Iya, pak, kami ada tugas dari sekolah untuk mewawancarai bapak.
N : Oh, tugas, ya. Baiklah, silakan.
P : Alhamdulillaah. Kami mulai pertanyaannya ya pak. Boleh tau identitas bapak ? Nama, tempat tanggal lahir ?
N : Nama bapak, Endang Sutarma, lahir di Tasikmalaya 5 Desember 1978.
P : Apa bapak sudah berkeluarga ?
N : Alhamdulillah, sudah, jang. Anak bapak ada 3 ; satu masih SMP, yang dua lagi setelah lulus SMA mereka langsung bekerja.
P : Kalau boleh tahu, anak bapak bekerja apa?
N : Anak bapak yang satu jadi kuli bangunan, yang satu lagi jadi pedagang asongan di terminal Indihiang.
P : Kalau bapak sendiri jualan buah sudah berapa lama pak, ?
N : Wah … sudah lama sekali, jang, kurang lebih sudah ada 15 tahun bapak berjualan buah.
P : Lama sekali ya pak. Apa pendapatan yang bapak dihasilkan ini cukup untuk kehidupan sehari – hari keluarga bapak, yang paling pertama ialah untuk biaya anak sekolah ?
N : Yah, dicukup – cukupin saja jang, mau bagaimana lagi rezekinya sudah seperti ini, ya diterima saja.
P : Maksudnya, bapak ?
N : Begini, ujang, kalau jadi orang itu harus merasa cukup dengan semua yang telah diusahakan, jangan meminta lebih kalau usahanya gak seberat apa yang diinginkan. Alhamdulillah kami cukup dan selalu bersyukur.
P : Kalau boleh tau, pak, berapa pendapatan bapak setiap harinya ?
N : Tidak banyak, jang, bersihnya bapak bisa dapat 20.000 saja. Itu juga jarang – jarang dan itu juga belum termasuk uang retribusi.
P : Uang retribusinya berapa, pak ?
N : Tiga ribu, jang.
P : Kenapa bapak berpikiran untuk berdagang ? Khususnya menjadi pedagang buah ?
N : Awalnya dulu, saat bapak nganggur, bapak diajak dengan tetangga yang sudah lebih dulu jualan buah keliling. Ya, bapak ikut saja.
P : Jadi awalnya itu, sebelum bapak berjualan buah di trotoar seperti ini, bapak berjualan buah berkeliling ?
N : Iya, jang. Sekarang juga masih keliling, tapi lebih lama di trotoar ini.
P : Waktu pertama kali ikut jualan buah, apa bapak harus bayar dulu ?
N : Yaa alhamdulillah, tidak. Bapak langsung di izinkan untuk membantu menjualin buahnya saja.
P : Sehari dapatl aku berapa buah, pak ?
N : Tidak menentu, jang. Kadang habis ya kadang sisa. Sekali berjualan, biasanya bapak ambil 30 buah dengan bermacam – macam jenis.
P : Oh, gitu, pak. Buah yang dijual apa saja, pak ?
N : Banyak, jang, ada melon, semangka, pepaya, jambu air, dan nanas.
P : Kalau berjualan, biasanya dimulai dari jam berapa, pak ?
N a buka sampai jam 5 sore.
P : Terimakasih, pak, kami kira sudah cukup mengetahui. Maafkan kami pak kalau kami kurang sopan. Semoga bapak dan juga keluarga bapak selalu di berikan kesehatan dan usahanya dilancarkan.
N : Aamiin. Terimakasih, jang.
 
PENUTUP

A. Simpulan
Setelah wawancara dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa di indonesia ini masih banyak orang – orang yang seperti bapak Endang yang memilih untuk berjualan di pinggir jalan walaupun pendapatannya tidak seberapa.

Retribusi yang disebutkan bapak Endang menurut kami terlalu besar, belum lagi menurut informasi yang kami dapatkan ada juga uang untuk premannya.

Dari bapak Endang kami belajar tentang usaha yang sebenaranya dan selalu merasa cukup atas apa yang telah diusahakan.

B. Saran
Saran kami untuk bapak Endang ialah menambahkan jumlah buah dagangannya dan coba untuk di masukkan ke sekolah – sekolah.
 
LAMPIRAN

(Berisi dokumentasi saat wawancara)

Contoh Wawancara Dengan Teman

Contoh Wawancara
Contoh Wawancara
Laporan Wawancara
Teman Sebangku Tentang Cita – Cita
Transkrip Hasil Wawancara
Kawan (K) : Selamat pagi kawan.
Teman (T) : Pagi juga, dapat aku bantu, kawan.

K : ada yang mau aku bicarakan kepada mu mngenai cita – cita kita.
T : ooh, silahkan kawan.
K : Cita – Cita kamu apa.
T : Kalau cita – cita aku ingin menjadi pramugari, kalau kamu.
K : Kalau aku cita – citanya ingin menjadi tentara.
T : ooo cita – cita kamu ingin menjadi polisi.
K : Iya, aku mau bertanya kalau cita – cita kamu ingin menjadi pramugari, kalau naik pesawat terus pesawatnya jatuh, hancur, kemudian kamu meninggal dunia bagaimana coba.
T : Semuanya itu harus punya resiko, biar saja aku mati yang penting untuk nusa dan juga bangsa.
K : ooo begitu.
T :
Kalau kamu jadi tentara biarti kamu siap terjun kemedan perang, terus kena tembak dan kena bom, terus kamu meninggal dunia gimana coba.
K : kalau itu mah ya tergantung dari kitanya, apapun yang terjadi kalau itu untuk keamanan bagi negara aku rela untuk mati.
T : ooo begitu.
K :  ya, udah dulu ya perbicaraan kita, aku mau kekantin dulu.
T : ooo yaudah aku ikut sekalian.

Contoh Wawancara Dengan Guru

Laporan Wawancara
Dengan Guru Tentang Pendidikan
Murid (M) : Apa arti pentingnya dari suatu pendidikan menurut bapak / ibu guru semuanya ?
M : Menurut bapak / ibu guru apa arti dari pendidikan yang telah sesuai dengan fungsinya yang sebagaimana mestinya ?
M : Apa pendapat dari bapak / ibu guru tentang pendidikan yang telah ada di indonesia sekarang ini ?
M : Apa yang menjadi permasalahan yang berkaitan dengan pendidikan kita sekarang ini ? Mungkin bapak / dari ibu guru dapat menjelaskan !
M : Apa bapak / dari ibu guru dapat menjelaskan tentang faktor yang membuat pendidikan kita menjadi melambat seperti ini ?
M : Apa Bapak / ibu guru dapat menjelaskan tentang apa saja faktor yang dapat memajukan pendidikan kita ini ?
M : Menurut pendapat dari bapak / ibu guru tentang pendidikan yang hanya sebagai suatu alat dalam mencari lapangan pekerjaan ?
M : Menurut pendapat dari bapak / ibu guru tentang kompetensi kelulusan pendidikan yang baik dalam dunia pekerjaan ?
M :Bagaimana caranya untuk menentukan standar dalam pendidikan yang terbaik untuk kita semua ?
M : Apa yang menjadi harapan bapak / ibu guru yang berkaiatan dengan dunia pendidikan ?
M : Apa yang bapak /ibu guru lakukan kedepannya, untuk merubah pendidikan kita ?
M : Bagaimana pendapat bapak / ibu guru apabila kita yang dapat mendukung perubahan pada pendidikan yang lebih baik lagi ?

Contoh Wawancara Dengan Narasumber

Laporan Wawancara
Tehadap Para Pedagang
Transkrip Hasil Wawancara

Pewawancara (P) : Assalamu’alaikum, permisi pak, nama saya Desi dari SMK 1 Bandar Lampung.

Tujuan kedatangan saya kesini karena mendapatkan tugas dari mata pelajaran yang ditugaskan untuk mewawancarai para pedagang – pedagang.

Sekiranya bolehkah saya minta waktu bapaknya sebentar untuk saya wawancarai.

Narasumber (N) : Yaa, silakan.

P : Apa saya boleh tau nama lengkap bapak siapa ?
N : Perkenalkan nama saya Kusuma wijaya panggila sehari – sehari saya biasa di panggil dengan wijaya dengan masyarakat sekitar.
P : Apa bapak asli dari warga kota bandung atau pendatang pak ? lalu, sudah berapa lama bapak berdagang cireng disini ?
N : Asli saya dari tasikmalaya, hampir 20 tahunan saya tinggal di bandung ini, kemudian saya berjualan cireng disini baru saja dua tahun.
P : Awalanya berapa modal yang bapak keluarkan untuk usaha ini pak ?
N : Pertama saya mengeluarkan modal sekitar 1,5 jt, yang diperoleh dari tabungan saya, dimana yang satu jutanya saya belikan kegerobak, kompor dan juga peralatan yang akan dibutuhkan, Kemudian sisa duitnya saya belikan ke bahan – bahan untuk membuat cireng,  yaitu : tepung terigu, sagu, garam, lada, minyak goreng dan yang lain – lainya.
P : Sehari biasanya dapat berapa jumlah cireng yang bapak buat ? kemudian berapa harga cireng satunya pak ?
N : SEhari biasanya sampai 300 sampai 500 biji, harga cireng satunya 1000 an.
P : Apabila cireng ini habis bapak dapat 300 sampai 500 ribu ya pak dalam sehari.
N : Ya sekitar segitulah, lumayan kalau lagi rame.
P : Dari jam berapa sampai jam berapa pak mulai berjualannya.
N : Biasanya saya mulai dari jam 8 pagi sampai 4 sore.
P : Apa yang menjadi harapan dan juga cita – cita bapak kedepannya sebagai pedagang ?
N : Untuk kedepannya apabila saya mempunyai modal yang lebih, saya ingin membeli gerobak yang baru kemudian saya akan sewain untuk tetangga – tetangga saya untuk berjualan karena masih banyak tetangga saya yang penganguran.
N : Subhaanallah sangat mulianya bapak ini, semoga kedepannya bapak sukses dan semoga segala keinginan bapak dapat terkabul yaa pak ! Terimakasih atas waktunya pak semoga daganagn bapak laris terus ya pak aamiin.

Sekian yang dapat edmodo.id sampaikan, semoga ulasan diatas bisa bermanfaat bagi kita semua.

Baca Juga :