Zaman Mesolitikum

Definisi dari zaman mesolitikum sendiri merupakan salah satu dari periode prasejarah, yaitu yang mana manusia itu masih menggunakan batu sebagai bahan dasar dari alat yang akan digunakan untuk kegiatannya sehari – hari.

Dalam bahasa Yunani, Kata Mesolitikum ini terdiri dari dua kata, yaitu “mesos” yang artinya tengah, dan “lithos”, yang artinya batu.

Mengapa begitu ? Karena, zaman ini berada diantara dua zaman batu dan lainnya, yaitu Paleolitikum dan juga Neolitikum.

Zaman Mesolitikum
Zaman Mesolitikum

Masa ini juga sering disebut dengan sebagai Zaman Batu Tengah atau juga Madya yang terjadi dengan bersamaan dengan Masa Holocene pada sekitar 10.000 tahun yang lalu.

(Baca Juga : Integrasi Adalah

Ciri Zaman Mesolithikum

  • Alat – Alat diatas tadi ada banyak sekali yang ditemukan yang berada di daerah pada bagian Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan juga Flores.
  • Nomaden ini masih melakukan foodgathering yang mengumpulkan makanan.
  • Alat – Alat yang telah dihasilkan ini nyaris sama dengan pada zaman palaeolithikum yaitu masih merupakan alat – alat batu kasar.
  • Ditemukannya bukit – bukit dan kerang di pinggir pantai yang disebut dengan Kjoken Mondinger atau sampah dapur.
  • Alat – Alat pada kebudayaan Mesolithikum ini banyak di temukan di daerah gua Lawa Sampung, Jawa Timur yang disebut dengan Abris Sous Roche antara lain yaitu : Flakes atau Alat serpih, ujung mata panah, pipisan, kapak persegi dan juga alat – alat dari tulang.
  • Alat – Alat pada zaman mesolithikum ini antara lain yaitu : Kapak genggam atau Pebble, Kapak pendek atau hache Courte, Pipisan atau batu – batu penggiling, dan juga kapak – kapak dari batu kali yang sudah dibelah.

Dibawah ini ada tiga bagian yang sangat penting terhadap kebudayaan – kebudayaan Mesolithikum yaitu :

  • Pebble Culture ini merupakan alat kebudayaan kapak genggam dari Kjoken Mondinger.
  • Bone Culture ini merupakan alat kebudayaan dari Tulang.
  • Flakes Culture ini merupakan alat kebudayaan dari serpih dan dari Abris Saus Roche.

Manusia pendukung kebudayaan Mesolithikum ini ialah merupakan bangsa dari Papua Melanosoid.

Pada situs sampung ini, di mana ditemukan alat – alat dari tulang ini, Arkeolog Van Stein Callenfels ini juga menemukan sebuah fosil dari ras Austromelanosoid, yang telah di perkirakan dengan nenek moyang dan juga suku bangsa yang ada pada Papua sekarang.

Hasil budaya lain yang sangat menonjol pada zaman ini ialah merupakan suatu lukisan gua, kemudian banyak di teliti oleh dua orang yang bersaudara Roder dan juga Galis terutama pada lukisan gua yang ada di daerah Papua ini.

Dari penelitian ini, terdapat suatu bukti bahwa lukisan itu di buat dari lian dengan tujuan yaitu sebagai berikut dibawah ini.

  • Sebagai dari bagian ritual agama ini, seperti ucapan untuk menghormati nenek moyang, upacara untuk inisiasi, upacara untuk memohon kesuburan, dan juga upacara untuk meminta hujan.
  • Untuk keperluan ilmu dukun ini, seperti tampak pada gambar binatang yang dianggap ini juga memiliki kekuatan magis.
  • Untuk memperingati peristiwa yang penting ini yang akan terjadi di lingkungan tempat tinggal mereka.

Lukisan gua ini tersebar hampir di seluruh kepulauan indonesia terutama pada di wilayah indonesia bagian timur.

Hal yang menarik lainnya dari penemuan ini ialah merupakan tema dan bentuk lukisan yang menunjukan kemiripan antara yang satu dengan yang lainnya, walaupun lukisan gua itu diperkirakan dengan berkembangnya yaitu sekitar 40.000 tahun pada sebelum masehi ini sudah mengenal teknik pewarnaan.

Warna merah ini yang berasal dari Hematite atau oksida besi dan juga oker merah, putih dari kaolin atau kapur ini, sementara warna hitam ini terbuat dari arang atau mangan dioksida.

(Baca Juga : Masa Perundagian

Lukisan tapak tangan yang lainnya telah ditemukan juga di gua Leang – Leang, Sulawesi Selatan, cap jari tangan yang warnanya merah disana diperkirakan warna merah ini sebagai simbol dari kekuatan atau lambang dari kekuatan atau pelindung terhadap gangguan roh – roh yang jahat, dan cap – cap tangan yang jari – jarinya tidak lengkap ini diperkirakan sebagai ungkapan duka atau juga berkabung.

Peninggalan Zaman Mesolitikum

Zaman Mesolitikum
Zaman Mesolitikum

Dibawah ini ada beberapa peninggalan pada Zaman Mesolitikum, yaitu diantaranya sebagai berikut :

Abis Sous Roche

Abis Sous Roche ini merupakan goa yang menjadi tempat tinggal atau rumah manusia pada zaman mesolitikum pada kala itu.

Abis Sous Roche ini pertama kali ditemukan di goa Lawa oleh Dr. Van Stein Callenfels pada tahun 1928 – 1931.

Kjokken Moddinger (Sampah Dapur)

Kjokken moddinger ini merupakan istilah yang berasal dari bahasa Denmark yaitu kjokken yang artinya “dapur” dan modding yang artinya “sampah”.

Kjokken moddinger ini sendiri merupakan fosil yang berupa tumpukan dari kulit kerang dan juga siput yang tingginya bisa mencapai ± 7 meter.

Dengan adanya penemuan ini juga bisa memperkuat bahwa manusia pada zaman ini telah hidup menetap, sebab kebanyakan dari fosil ini ditemukan disepanjang tepi – tepi pantai di timur Sumatera, dan diantar daerah Medan sampai dengan Langsa.

Dr. P.v. Van Stein Callenfels pada tahun 1925 ini melakukan penelitian untuk kjokken moddinger.

Lalu ia menemukan kapak genggam yang berbeda pada zaman paleolitikum.

Kebudayaan Tulang Dari Sampung (Sampung Bone Culture)

Sebagian besar temuan dari zaman ini berupa tulang, sampai para ahli arkeolog ini menyebutnya dengan sampung bone culture.

Kebudayaan Bacson – Hoabinh

Bacson hoabinh ini ialah merupakan kebudayaan yang telah ditemukan di dalam bukit kerang dan juga gua yang berada di Indo – china, sumatera timur, dan juga melaka.

Disini juga ditemukan alat yang lainnya seperti batu giling dan lainnya.

Cukup unik dibandingkan dengan yang lainnya. Jika ada seseorang yang meninggal, maka peninggalan yang satu ini akan memposisikan mayat dengan kondisi berjongkok. dan juga untuk mencatnya dengan warna merah.

Konon hal ini supaya untuk mengembalikan hayat bagi mereka yang masih hidup.

Kebudayaan Toala

Sebagian besar dari kebudayaan Toala ini bisa membuat alat yang berasal dari bahan batu dengan bentuk yang menyerupai batu api yang berasal dari eropa. Sebagai contohnya : kaleson, jaspis, obsidian dan juga kapur.

Berbeda dengan bacson hoabinh, penemuan ini akan menguburkan orang yang meninggal di dalam gua dan pada saat tulang mayat itu telah mengering maka akan diambil kembali.

Dan diberikan kepada keluarganya sebagai bentuk kenang – kenangan. Pada umumnya, kaum perempuan pada masa itu akan menggunakan tulang itu untuk kalungnya.

Alat Zaman Mesolitikum

Zaman Mesolitikum
Zaman Mesolitikum

Dibawah ini ada beberapa alat pada zaman mesolitikum, yang diantaranya yaitu sebagai berikut :

Pebble Sumatra (Kapak Genggam Sumatra)

Kapak genggam sumatra ini ditemukan oleh PV VAN Stein Callenfels pada tahun 1925, ia melakukan penelitian ini di bukit kerang dan akhirnya di temukanlah kapak seperti ini.

Bahan – Bahan untuk membuat kapak tersebut ialah degan batu kali yang di pecah – pecah.

Hachecourt (Kapak Pendek)

Selain pebbel diatas, Dr. PV VAN Stein Callenfels ini juga menemukan suatu kapak pendek (Hachecourt) di dalam bukit kerang itu.

Namun panjangnya tidak sama dengan pebble, kapak ini lebih pendek. Maka kapak ini dikatakan dengan Hachecourt.

Pipisan

Ada juga dari pipisan yaitu batu – batu penggiling dan juga dengan adanya landasan. Selain digunakan untuk menggiling makanan, batu ini bisa juga digunakan untuk menghaluskan cat merah yang berasal dari tanah merah.

Kehidupan Zaman Mesolitikum

Tentunya pada Zaman Mesolitikum ini, manusianya lebih cerdas apabila dibandingkan dengan para pendahulunya.

Mereka telah hidup menetap di dalam gua dan juga pantai yang telah memahami cara bercocok tanam walaupun teknik yang digunakan ini masih sangatlah sederhana.

Karena mereka memilih goa dan juga pantai sebagai tempat tinggal mereka, maka banyak pula penemuan kebudayaan pada zaman itu di dalamnya.

Pada zaman Mesolitikum ini juga masih menggunakan peralatan yang terbuat dari tulang dan juga tanduk untuk peralatannya sehari – hari untuk mengumpulkan makanan.

Manusia zaman ini telah memiliki suatu kemampuan yan ada dalam hal untuk membuat gerabah dari bahan tanah liat.

Benda pada Zaman Mesolitikum ini yang pernah ditemukan diantaranya yaitu sebagai berikut :

  • Kapak genggam sumatra atau sumatralith pebble culture.
  • Flake atau flakes culture yan ada di daerah toala.
  • Alat yang dari bahan tulang atau bone culture di sampung.

Peninggalan dari zaman ini banyak ditemukan di pulau sumatra, pulau jawa, pulau bali, dan juga nusa tenggara bagian timur.

Tak hanya itu, manusia yang ada di zaman ini juga mempunyai kecerdasan yang lebih dari para pendahulunya yaitu zaman paleolitikum.

Dengan tatanan sosial yang lebih rapih, tenang, tertata dan juga maju pada waktu itu menjadi bukti Zaman Mesolitikum ini lebih maju atau lebih baik.

Kesimpulannya pada Zaman Mesolitikum ini banyak sekali kemajuannya di dalam kebudayaannya.

Pada Zaman Mesolitikum ini mereka sudah banyak memiliki tempat tinggal yang semi permanen, mulai dengan bercocok tanam, sampai memiliki suatu kemampuan untuk membuat gerabah.

Hal ini membuktikan bahwa masyarakat pada zaman prasejarah ini sangat berkembang dan mulai berinovasi.

Demikianlah yang dapat edmodo.id sampaikan pada pemabelajaran kali ini, semoga apa yang telah kami bahas ini dapat bermaanfaat untuk kalian semuanya terimakasih telah membaca materi tentang Zaman Mesolitikum.