Penyimpangan Sosial

Penyimpangan Sosial – Ketahuilah kali ini edmodo.id akan mengulas sebuah materi yang berjudul Penyimpangan Sosial lengkap dengan pengertian, bentuk, teori dan contohnya.

Sedangkan pada pembahasan materi yang sebelumnya edmodo.id telah menyampaikan pembahasan tentang Pengendalian Sosial.

Langsung saja kalian simak ulasan materi yang edmodo.id ulas hari ini :

Pengertian Penyimpangan Sosial

Penyimpangan Sosial
Penyimpangan Sosial

Penyimpangan sosial adalah istilah yang digunakan untuk mengekspresikan perilaku satu atau lebih subjek yang dianggap berperilaku tidak dilandasi terhadap nilai – nilai dan norma kesusilaan yang ada, hal ini baik berdasarkan sudut pandang secara individu ataupun dalam agama.

Adanya perilaku menyimpang ini menjadi sebuah fenomena yang memang sudah ada di semua masyarakat di mana ada norma.

Terdapat dua pilihan untuk menentukan sebuah kemungkinan tentang bagaiman seseorang akan berprilaku dalam menghadapi norma sosial: bisa mentaatinya atau justru akan melanggar.

Kemudian sejumlah tindakan penyimpangan selanjutnya yang dianggap sangat berbahaya, sehingga membuat pemerintah akhirnya menegaskan sejumlah undang-undang yang tertulis dengan adanya larangan perilaku tersebut.

Pengertian Penyimpangan Sosial Menurut Para Ahli

Para ahli memiliki teori tersendiri mengenai perilaku menyimpang, berikut pengertiannya : Baca Juga : Pieter Both

Paul B. Horton

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Paul B. Horton, yang mana menurutnya perilaku yang menyimpang merupakan sebuah bentuk pelanggaran terhadap sejumlah norma dari sejumlah kelompok atau masyarakat.

Soerjono Soekanto

Kemudian berdasarkan pendapat dari Soerjono Soekanto mengenai suatu penyimpangan sosial.

Yang mana menurut beliau perilaku yang menyimpang bisa ditandai sebagai adanya suatu kecenderungan yang kerap dilakukan untuk menyimpang dari suatu norma atau karena tidak patuhnya seorang terhadap sejumlah norma tertentu.

James Vander Zanden

Perilaku menyimpang menurut James Vander Zanden adalah perilaku yang dianggap sebagai hal tercela di luar batas-batas toleransi oleh sejumlah besar orang.

Robert M.Z. Lawang

Berdasarkan pendapat Robert M.Z. Lawang, yang mana menurutnya penyimpangan sosial ialah merupakan segala perilaku perbuatan yang salah dan telah keluar dari norma-norma yang telah ditetapkan sehingga dapat mencipatakan sebuah upaya dari mereka yang memiliki wewenang dalam sistem tersebut agar bisa segera melakukan perbaikan perilaku mereka.

Bruce J. Cohen

Berdasarkan pendapat dari Bruce J. Cohen yang mana menurutnya suatu perbuatan yang menyimpang adalah sebuah tindakan yang tidak bisa menyesuaikan diri atas segala kehendak masyarakat atau atas suatu kelompok tertentu yang ada di dalam masyarakat.

Bentuk Penyimpangan Sosial

Penyimpangan Sosial
Penyimpangan Sosial

Adapun Bentuk dari sebuah perbuatan atau perilaku penyimpangan sendiri bisa dibedakan atas dua, yang diantaranya adalah :

Berdasarkan Sifat

  • Positif :
    • Perilaku menyimpang yang memiliki dampak positif terhadap sistem sosial karena dianggap ideal dalam masyarakat.
  • Negatif :
    • Perilaku ini berwujud dari tindakan ke arah nilai-nilai sosial yang dianggap rendah dan tercela karena tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku.

Berikut bentuk penyimpangan yang bersifat negatif:

  • Primer :
    • Suatu perbuatan Penyimpangan ini sifatnya hanya sementara (temporer). Yang mana Orang yang melakukan tindakan ini masih bisa diterima dalam kelompok sosialnya karena hal tersebut tidak dilakukan dengan terus menerus.
    • Seperti contoh melanggar rambu lalu lintas atau pernah meminum minuman keras di suatu pesta.
  • Sekunder :
    • Penyimpangan yang dilakukan oleh pelakunya secara terus menerus meskipun telah diberikan sanksi-sanksi. Oleh karena itu, yang melakukannya biasa disebut sebagai orang yang memiliki perilaku menyimpang.
    • Misalnya saja seperti seorang siswa yang selalu mencontek dari setiap pekerjaan teman -temannya.

Berdasarkan pelaku

  • Individu :
    • Penyimpangan yang dilakukan secara individu atau sendiri. Hanya satu individu saja yang terlibat berlawan dengan norma-norma yang berlaku.
  • Kelompok :
    • Penyimpangan yang terjadi jika tindakannya dilakukan secara bersama-sama di suatu kelompok tertentu.
  • Campuran
    • Penyimpangan yang dilakukan oleh suatu golongan sosial yang memiliki organisasi yang rapi, sehingga individu maupun kelompok didalamnya patuh dan tunduk kepada norma golongan dan mengabaikan norma masyarakat yang berlaku.

Teori Penyimpangan Sosial

Penyimpangan Sosial
Penyimpangan Sosial

Di bawah ini penjelasan mengenai Teori mengapa seorang bisa menimpang yang diantaranya ialah seperti berikut :

Teori Struktur Sosial

Menurut Robert K Merton, struktur sosial menciptakan keadaan yang menghasilkan pelanggaran terhadap aturan sosial.

Dalam hal ini dengan adanya tekanan terhadap seseorang atau orang tertentu ke dalam suatu tindakan nonkonform. Seperti halnya penggunaan ijazah palsu agar dapat menjabat menjadi salah satu anggota DPR.

Teori Konflik

Kemudian berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Karl Mark, yang mana menurutnya terjadinya sebuah penyimpangan bisa karena dilatarbelakangi olah kejahatan dengan seiring berkembangnya kapitalisme.

(Baca Juga : Kolonialisme Dan Imperialisme

Teori Fungsi

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Emile Durkheim, yang mana menurutnya yang menjadi faktor adanya suatu penyimpangan terhadap individu satu dengan lainnya yang berbeda.

Hal ini bisa karena disebabkan oleh faktor leingkungan, keturunan, fisik, dan juga karena lingkungan sosial.

Teori Differentian Assosiation

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Edwin H Sutherland, yang mana menurutnya adanya suatu penyimpangan bisa bersumber dari pergaulan yang berbeda.

Dimana seorang individu mengenal dan mempelajari sebuah tindakan yang menyimpang melalui pergaulan, contohnya penggunaan barang terlarang seperti narkoba.

Teori Labeling

Berdasarkan pendapat yang disampaikan oelh Edwin M Lemett, yang mana menurutnya seseorang bisa melakukan penyimpangan bisa karena disebabkan proses labeling, sebutan, atau bisa cap buruk yang diberikan oleh masyarakat.

Dengan adanya Labeling sehingga akhirnya bisa mendorong orang menuju ke arah dunia yang menyimpang.

Contoh Penyimpangan Sosial

Balapan Liar

Balapan liar adalah bentuk penyimpangan sosial. Sesuai istilah yang melekat di belakangnya ”liar” yang mana menurut implisit kata tersebut memiliki makna melewati aturan.

Hukum yang mengatur dilanggar oleh aktivitas yang disebut balapan liar. Balapan liar, selain ilegal, juga melanggar norma.

Tanpa adanya aturan, tidak ada kejelasan siapa yang bertanggung jawab atas resiko-resiko merugikan yang kemungkinan terjadi.

Fenomena balapan liat terjadi di banyak tempat, tidak hanya di kota, tetapi juga di desa-desa. Pelakunya, lagi-lagi mayoritas anak muda.

Mengapa pemuda ikut balap liar? Jawaban pertanyaan ini mungkin berpola mirip dengan kenapa anak muda terlibat tawuran.

Bedanya, balapan liar terinspirasi dari cabang olahraga balap yang cukup populer di kalangan anak muda.

Barangkali, tidak adanya ruang bagi anak muda untuk mengekspresikan kegemarannya balapan memicu tumbuhnya balap liar.

Ditambah lagi, akses sarana balapan seperti motor atau mobil, dan jalanan yang kosong terutama pada malam hari mendukung munculnya balap liar.

Komunitas motor dan mobil yang ikut balap liar juga memicu pesatnya pertumbuhan balap liar di berbagai kota.

Faktor penyebab penyimpangan sosial balap liar, seperti yang sudah disebutkan di atas bisa jadi penyebabnya hampir mirip seperti tawuran.

Sulitnya dalam mengakses balapan legal karena harganya yang sangat mahal dan lagi sangat sulit untnuk dijangkau, sehingga akhirnya membuat balapan liar berada pada posisi atau menjadi jalur alternatif.

Namun biasanya masyarakat disekitar atau pribumi yang daerahnya dijadikan sebagai tempat balapan liar pada umumnya kerap menentang adanya balapan liar karena tidak menurut mereka tidak memiliki faedah.

Mirip tinju yang lebih baik daripada berantem, balapan di sirkuit tentu lebih baik dibanding balapan liar.

Tetapi lagi-lagi, hasrat kompetisi dikalangan anak muda yang lebih memilih dibayar dengan gengsi dan pengakuan karena tidak memiliki kapasitas untuk dibayar dengan uang.

Tawuran Antar Sekolah

Tawuran antarsekolah merupakan contoh klasik dari penyimpangan sosial. Kota-kota besar di Indonesia sering menjadi arena tawuran antarsekolah.

Tawuran ini sering diwarnai oleh anak SMA. Seperti yang kita ketahui bersama yang mana sekolah ialah sebuah institusi pendidikan yang secara substansial mempunyai tanggungjawab pendidikan terhadap sejumlah anak muda.

Pendidikan tersebut pencakup pola perilaku yang sesuai dengan norma yang berlaku.

Namun dalam proses pendidikan, perilaku anak sekolah tidak selalu sesuai dengan apa yang diharapkan aturan.

Tawuran merupakan wujud perilaku kolektif siswa yang melanggar norma, nilai, dan hukum.

Selain itu adanya tindak Tawuran yang terjadi antarsekolah menjadi suatu perbuatan kolektif siswa untuk mengatur sebuah kelompok sosial dengan berdasarkan almamater (sekolah) kemudian dijadikan sebagai sebuah identitas guna melakukan penyerangan terhadap kelompok dari sekolah yang lainnya.

Saling serang yang menimbulkan bentrokan fisik ini secara mudah disebut tawuran.

Tawuran itu sendiri tentu saja nirfaedah karena tujuannya merugikan dan mencelakakan orang lain.

Namun dibalik tawuran, ada beberapa istilah yang pakai dan dimaknai oleh pelakunya secara berbeda seperti, solidaritas, keberanian, soliditas.

Menurut sejumlah penelitian, yang mana tawuran bisa dilihat menjadi sebuah ekspresi dari sejumlah anak-anak muda yang labil identitas, dimabuk gengsi, dan haus eksistensi, setidaknya dikalangan kelompoknya sendiri.

Gengsi, eksistensi, dan identitas ini hanya bisa dipenuhi melalui pengakuan sosial. Tawuran tak dimungkiri memberi peluang bagi pengakuan sosial.

Faktor penyebab penyimpangan sosial tawuran sangat kompleks dan beragam.

Secara hukum dan moral, hal ini sekilas dapat diangap sebagai sebuah bentuk pelanggaran.

Oleh karena itu, mereka yang terlibat tawuran telah berperilaku menyimpang.

Dari sudut pandang pelaku tawuran, faktor penyebab bisa saja berbeda dan dianggap wajar.

Kata Penutup

Sekian dulu yah yang bisa edmodo.id sampaikan mengenai materi penyimpangan sosia, semoga materi ini bisa bermanfaat bagi untuk kita semua.