Integrasi Nasional – Pengertian, Syarat, Faktor Dan Contoh

Integrasi nasional merupakan sebuah proses penggabungan dan juga penyesuaian berbagai unsur dari setiap kebudayaan yang beragam di Indonesia agar dapat terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.

Adanya integrasi nasional merupakan hal yang sangat penting supaya dapat tercipta persatuan bangsa di tengah kehidupan masyarakat yang masing – masing mempunyai pandangan dan keyakinan yang berbeda-beda.

Kemudian Integrasi nasional juga bisa diartikan sebagai suatu proses atau yang bertujuan menyatukan perbedaan yang ada di suatu negara sehingga bisa tercipta keharmonisan dan keselarasan nasional.

Jadi kesimpulan berdasarkan pengertian uraian tentang pentingnya integrasi nasional diatas, yang mana integrasi nasional adalah suatu bentuk keserasian dan keselarasan antara berbagai kelompok sosial dan budaya di suatu negara yang mempunyai tujuan guna mencapai keharmonisan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pengertian Integrasi Nasional Menurut Para Ahli

Integrasi Nasional
Integrasi Nasional

Untuk lebih memahami apa arti integrasi nasional, kita bisa merujuk pada beberapa pendapat para pakar ahli seperti di bawah ini :

1. Dr. Nazaruddin Sjamsuddin

Berdasarkan pendapat yang dikemukana oleh Dr. Nazaruddin Sjamsuddin yang mana menurutnya integrasi nasional merupakan sebuah proses menyatukan suatu bangsa yang mencakup semua aspek kehidupannya, baik itu aspek dalam bidang politik, sosial, budaya maupun ekonomi.

Baca juga : Hakikat HAM

2. J. Soedjati Djiwandono

Berdasarkan pendapat J. Soedjati Djiwandono, yang mana menurutnya Integrasi nasional memiliki arti yakni tentang bagaimana cara untuk melestarikan persatuan dan dapat mendamaikan dengan masing – masing mempunyai hak untuk menentukan nasib sendiri.

Integrasi nasional bangsa Indonesia menandakan keinginan dan kesadaran dalam rangka untuk bersatu menjadi suatu bangsa, untuk secara resmi menyatukan bangsa dan mengimplementasikannya dalam perjanjian atau konsensus nasional dengan melalui deklarasi sumpah pemuda yang dilangsungkan pada 28 Oktober 1928.

3. Myron Weiner

Berdasakan pendapat Myron Weiner, yang mana menurutnya integrasi nasional ialah merupakan suatu proses dalam rangka menyatukan berbagai macam budaya dan kelompok sosial sehingga dapat menjadi satu kesatuan regional dan dapat dijadikan sebagai identitas nasional.

4. Howard Wriggins

Berdasarkan pendapat Howard Wriggins, yang mana menurutnya integrasi nasional ialah merupakan suatu konsep penyatuan dari berbagai macam lapisan masyarakat secara menyeluruh sehingga dapat lebih terintegrasi.

Faktor Pendorong Integrasi Nasional

Di bawah ini terdapat berbagai faktor yang mendorong national integration yang diantaranya adalah:

  • Karena disebabkan Faktor sejarah dengan semikian timbullah rasa memiliki nasib dan merasa seperjuangan.
  • Semua orang Indonesia ingin bersatu, sebagaimana dinyatakan dalam sumpah pemuda 28 Oktober 1928.
  • Munculnya perasaan patriotisme telah ditunjukkan dalam perjuangan kemerdekaan untuk mengisi kemerdekaan.
  • Memiliki Rasa rela berkorban untuk bangsa dan negara, seperti yang ditunjukkan para pahlawan perjuangan kemerdekaan.
  • Konsensus nasional tentang implementasi Deklarasi Kemerdekaan, Pancasila dan UUD 1945, bendera merah putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya dan menggunakan bahasa yang sama yakni Indonesia.

Faktor Penghambat Integrasi Nasional

Di bawah ini terdapat sejumlah faktor yang menjadi penghambat national integration:

  • Memiliki beragam budaya, bahasa daerah, agama, ras, dan berbagai perbedaan lainnya menjadi penghambat proses integrasii nasional.
  • Negara Indonesia Memiliki Wilayah yang sangat luas, kemudian memiliki ribuan pulau dan disekelilingnya terdapat lautan luas yang sangat luas.
  • Pembangunan infrastruktur yang tidakseimbangan di berbagai daerah telah menyebabkan ketidakpuasan. Masih ada banyak konflik antara SARA (etnis, agama, ras dan antarkelompok), gerakan separatis dan regionalisme, dominasi, yang juga menjadi hambatan bagi integrasi.
  • Menganut paham Etnosentrisme yang dianut dari sejumlah suku, sehingga cendrung merendahkan budaya orang lain dan lebih menampakan keunggulan budayanya sendiri.

Baca juga : Hak dan Kewajiban Warga Negara

Syarat Integrasi Nasional

Di bawah ini terdapat sejumlah syarat integrasi bangsa:

  • Kesadaran anggota masyarakat bahwa suatu hubungan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
  • Anggota masyarakat menyetujui norma dan nilai sosial yang digunakan sebagai pedoman dalam masyarakat.
  • Terdapat norma dan nilai sosial yang berfungsi sebagai aturan dan pedoman untuk proses integrasi ke dalam komunitas.

Jenis Integrasi Nasional

Integrasi nasional sebenarnya bisa diterapkan dalam beragam bentuk atau jenis. Hal itu tergantung pada situasi ataupun kondisi suatu masyarakat atau negara yang ada.

Begitu pula dengan caranya yang berbeda-beda pula. Berikut adalah jenis integrasii nasional yang juga menjadi strategi terwujudnya integrasi:

Penerapan Integrasi pada umumnya dapat di lakukan dengan berbagai cara dan bentuk. Namun semua sangat bergantung keadaan dan situasi perusahaan atau negara yang ada.

Selain itu tentunya menggunakan metode yang berbeda juga. Nah di bawah ini terdapat beberapa jenis integrasii nasional yang diantarnya merupakan sebuah strategi supaya bisa terwujudnya integrasi:

1. ASIMILASI

Asimilasi disini ialah merupakan sebuah proses penggabungan dari dua atau lebih budaya yang kemudian diselaraskan menjadi budaya baru sehingga menyatu dan terbentuk budaya baru yang tidak mempunyai karakteristik dari dua atau lebih budaya yang dibentuk.

Dalam hal ini, negara berusaha menyatukan banyak budaya untuk menjadi budaya yang lebih mudah diterima oleh semua orang. Ini tentunya memiliki tujuan demi mencapai integrasii nasional di tengah keragaman budaya dan sosial masyarakat.

Metode ini sangat efektif dalam mencegah adanya saling klaim atau etnosentrisme berlebihan.

2. Akulturasi

Akulturasi adalah percampuran dua macam atau lebih kebudayaan menjadi satu kebudayaan baru denga tidak melupakan sifat atau ciri-ciri budaya yang asli sebagai pembentuknya.

Hal ini bisa diterapkan dalam suatu negara untuk mewujudkan integrasii nasional di tengah keragaman budaya masyarakat.

Kemudian negara atau pemerintah bisa menerapkan cara ini sebagai suatu hal yang cukup inovatif dalam membentuk suatu persatuan dan kesatuan masyarakatnya.

Meskipun begitu, tetap menghargai dan memelihari nilai-nilai budaya tertentu dengan baik sebagai bentuk identitas budaya maupun sosial.

3. Pluralis

Pluralis adalah pemahaman yang menghargai perbedaan di masyarakat atau di negara ini.

Pemahaman ini bertujuan untuk mencapai integrasii nasional dengan menciptakan peluang bagi semua elemen diferensiasi sosial untuk dikembangkan dan dikembangkan lebih lanjut.

Berdasarkan penilainya dapat dikatakan bahwa pemahaman ini sangat demokratis dan dianggap sangat tepat apabila bisa diterapkan di Indonesia.

Upaya menciptakan peluang untuk setiap elemen keanekaragaman didasarkan pada hak-hak masing-masing komponen, sehingga setiap orang bebas untuk melakukannya dengan baik dan tidak melanggar norma dan nilai-nilai persatuan dan integritas.

4. Normatif

Integrasi normatif dicapai berdasarkan norma-norma tertentu yang disepakati oleh masyarakat.

Dengan mengadopsi standar-standar ini, masyarakat sudah bersaturpadu dan sepakat untuk patuh dan patuh.

Maka dengan keberadaan norma-norma tertentu dapat menyatukan komunitas yang berbeda di satu negara.

5. Instrumental

Integrasi nasional dalam bentuk instrumental ini terlihat sangat nyata karena memang dari fisik orang atau masyarakat.

Hal itu bisa terbentuk karena adanya kesamaan atau keseragaman antar individu atau kelompok dalam lingkungan hidup.

Integrasii nasional dalam bentuk instrumen ini nampak begitu sangat nyata karena sebenarnya gambaran tersebut terlihat dari fisik orang atau masyarakat.

Ini dapat dibentuk karena keselarasan atau kesamaan yang terdapat diantara kelompok ataupun individu yang ada di wilayah tersebut.

6. Fungsional

Kemudian mengenai Integrasi fungsional ini dapat terwujud karena disebabkan ada kesamaan fungsi tertentu dalam suatu masyarakat.

Kemudian pada mereka yang memang merasa memiliki fungsi atau peran yang sama dengan mudah sepakat untuk memimpin kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.

7. Koersif

Kemudian terjadinya Integrassi ini bisa karena disebabkan oleh paksaan pihak berwenang atau pemerintah.

Artinya hal ini dapat terjadi tidak secara sukarela untuk menyetujui satu hal. Integrasi seperti itu tentu saja tidak dapat bertahan lama dan memiliki kekuatan sebab adanya unsur penekanan.

Contoh Integrasi Nasional

Contoh Integrasi Nasional
Contoh Integrasi Nasional

Di bawah ini terdapat beberapa contoh integrasi, sekolah, masyarakat dan bernegara, simak ulasannya sebagai berikut :

Contoh Integrasi Nasional dalam Sekolah

Contoh integrasii nasional dan penjelasannya, antara lain :

  • Mengenakan Seragam
  • Ikut dalam kegiatan Piket
  • Harus Menaati Peraturan Yang berlaku
  • Harus Menaati Guru
  • Mengikuti Kegiatan Upacara Bendera

Contoh Integrasi Nasional di Masyarakat

  • Ikut serta dalam kegiatan Gotong Royong
  • Sikap Saling Harga-Menghargai
  • Sikap Saling Berbagi
  • Tidak Memiliki sikap Yang Sombong

Contoh Integrasi Nasional Berbangsa dan Bernegara

  • Pembangunan TMII
  • Toleransi Umat Beragama
  • Penyelenggaraan PON
  • Akulturasi dan Asimilasi Budaya
  • Tidak Membentuk Suatu Kelompok Tertentu
  • Sikap Saling menghormati dan Tepa Selira
  • Menaati UU

Sekian dulu ya materi yang edmodo.id sampaikan kali ini. Semoga pembahasan kita mengenai Integrasi Nasional ini bisa bermanfaat.