Contoh Cerita Fiksi – Pendidikan, Legenda, Sejarah, Pendek, Singkat

Contoh Cerita Fiksi – Cerita fiksi merupakan sebuah karya sastra yang isinya mengenai cerita karangan ataupun cerita yang berdasarkan angan – angan (fantasi) saja dan bukanlah atas dasar suatu kejadian yang nyata, hanyalah didasari imajinasi sipengarang saja.

Imajinasi sipengarang dikembangkan lagi dengan dasar antaranya :

  • Pengalaman.
  • Wawasan.
  • Pandangan.
  • Tafsiran.
  • Kecendikiaan.

Dinilai dari berbagai hal peristiwa, yaitu baik peristiwa yang nyata ataupun peristiwa dari hasil karangan semata.

Pengertian Cerita Fiksi

Contoh Cerita Fiksi
Contoh Cerita Fiksi

Beberapa orang hanya bisa membaca saja tanpa mengetahui cerita tersebut yang dibacanya itu termasuk dalam kategori yang fiksi atau yang dinamakan non fiksi.

Umumnya cerita fiksi itu sendiri ialah sebuah cerita yang dibuat – buat ataupun hanya diciptakan dari hasil imajinasi sipenulis saja.

Maka jauh berbeda dengan cerita yang non fiksi, karena cerita non fiksi harus melewati penelitian atau keabsahan suatu data yang memang dijadikan rujukan untuk penelitian, sedangkan fiksi lebih dibuat untuk hiburan saja.

Hingga ceritanya ada yang terkesan ringan saja, tetapi tentu saja pastinya mengasyikan dan membuat siapa saja jadi penasaran.

Jenis – Jenis Cerita Fiksi

Dibawah ini merupakan beberapa jenis dari cerita fiksi, antaranya :

  1. Novel :
    • Merupakan hasil sebuah karya fiksi yang prosa yang tertulis dan bernaratif.
  2. Cerpen :
    • Merupakan hasil suatu bentuk yang prosa naratifnya fiktif dan cenderung padat serta langsung kepada tujuannya saja.
  3. Roman :
    • Merupakan hasil suatu bagian dari maha karya sastra yang mempunyai bentuk prosa yang isinya mengenai sebuah pengalaman hidup saja.

Karakteristik Dari Cerita Fiksi

Agar bisa lebih memahami lagi pegertian tentang Cerita Fiksi yang diterangkan pada paragraf diatas, maka simaklah beberapa karakteristik dari Cerita Fiksi ini, yakni antaranya :

  • Cerita Fiksi itu sifatnya karangan atau imajinasi saja yang dituliskan oleh sipengarangnya.
  • Didalam cerita fiksi bisa ditemukan suatu kebenaran, namun cenderung kebenaran itu tidaklah mutlak.
  • Pada dasarnya cerita fiksi itu menggunakan suatu bahasa yang cenderung sifatnya yang konotatif atau juga bukanlah yang sebenarnya.
  • Cerita fiksi itu tidaklah memiliki sistematika yang bisa dikatakan baku.
  • Umunya karya fiksi itu lebihlah dominan keemosi atau suatu perasaan dari si pembaca nya, bukan tentang logikanya.
  • Pada karya fiksi itu ada yang berupa pesan moral atau sebuah amanat tertentu yang bisa diambil oleh si pembacanya.

Unsur – Unsur Cerita Fiksi

Dibawah ini merupakan beberapa unsur – unsur dari cerita fiksi, antaranya :

Unsur Intrinsik Cerita Fiksi

Dibawah ini merupakan penjelasan dari unsur Intrinsik yang bisa membangun cerita fiksi, yang dimana unsur ini juga terdapat didalam cerita fiksinya, yakni:

  1. Tema :
    • Yakni suatu gagasan dasarnya atau umumnya yang bisa menampung sebuah karya sastra yang bisa masuk kedalam kandungan didalam teksnya.
  2. Tokoh :
    • Yakni pelaku menurut karya sastra ini ialah dibagi dari segi peranannya menjadi 2, yaitu tokoh utama serta tokoh tambahannya.
  3. Alur/Plot :
    • Yakni cerita yang isinya suatu urutan dari suatu kejadian, tetapi setiap kejadiannya itu hanyalah berhubungan menurut sebab dan akibat, kejadian yang satu disebabkan atau bisa jadi menyebabkan kejadian yang lainnya.
  4. Konflik :
    • Yakni suatu kejadian yang digolongkan pada sesuatu yang penting, yaitu sebuah unsur yang sangatlah diperlukan pada perluasan plotnya.
  5. Klimaks :
    • Yakni ketika terdapat sebuah konflik sudah sampai kepada tingkat yang intensitasnya tertinggi, dan pada saat itu pula menjadi sesuatu yang tidaklah bisa dihindarkan.
  6. Latar :
    • Yakni suatu tempat, waktu, serta lingkungan sosial dari tempat kejadiannya yang diceritakan itu.
  7. Amanat :
    • Yakni suatu pemecahan yang dapat diberikan kepada pengarangnya yang menemukan masalah didalam sebuah maha karya sastranya.
  8. Sudut pandang :
    • Yakni suatu cara pandang si pengarang untuk sarana dalam menyajikan tokohnya, tindakannya, latarnya, serta bermacam kejadian yang dapat membentuk cerita didalam sebuah maha karya fiksi untuk pembacanya.
  9. Penokohan :
    • Yakni suatu teknik ataupun cara – cara penampilan tokohnya.

Unsur Ekstrinsik Cerita Fiksi

Selanjutnya unsur ekstrinsik dapat membentuk sebuah karya sastra dari luar sastranya, yaitu antaranya :

  • Keadaan dari subjektivitas siindividu pengarangnya yang mempunyai sikap atau keyakinan yang tinggi.
  • Pandangan hidupnya yang keseluruhannya itu bisa mempengaruhi karya sastra yang dituliskannya.
  • Psikologi yang baik yaitu berupa psikologi sipengarangnya seperti kondisi ekonominya, politiknya, dan juga sosialnya juga dapat mempengaruhi hasil karya sastranya.
  • Pandangan hidupnya kepada suatu bangsa.
  • Berbagai hasil karya seni yang lainnya, dll.

Struktur Dari Cerita Fiksi

Contoh Cerita Fiksi
Contoh Cerita Fiksi

Dibawah ini merupakan beberapa struktur yang ada pada sebuah Cerita Fiksi lengkap dengan penjelasannya, antaranya :

  1. Abstrak : 
    • Ialah sebuah struktur yang isinya terdapat salah satu ringkasan atau rangkuman cerita yang begitu singkat dari awalnya sampai akhirnya.
  2. Orientasi : 
    • Ialah sebuah struktur yang berada diawal suatu cerita yang sifatnya itu menjelaskan salah satu temanya, misal latar belakang temanya, atau juga tokoh dari cerita fiksinya.
  3. Komplikasi : 
    • Ialah sebuah struktur yang awal mulanya saja sudah muncul beberapa macam persoalan – persoalan yang dialami oleh tokoh yang terdapat pada ceritanya.
  4. Evaluasi :
    • Ialah sebuah struktur yang isinya mengenai pembahasan suatu pemecahan ataupun penyelesaian dari persoalan yang tengah dialami oleh tokohnya.
  5. Resolusi : 
    • Ialah sebuah struktur yang ada didalam Cerita Fiksinya yang isi inti dari ceritanya yakni pemecahan persoalan yang dialami langsung oleh tokoh utamanya.
  6. Koda/Reorientasi : 
    • Ialah sebuah bagian dari penutup pada Cerita Fiksi yang isinya yaitu suatu amanat atau pesan moral yang biasanya diambil dari sudut pandang persoalan yang seang terjadi pada cerita tersebut.

Kaidah Bahasa Cerita Fiksi

Dibawah ini merupakan beberapa kaidah yang bisa membantu untuk membedakan cerita fiksi dengan cerita yang lainnya, antaranya :

  1. Metafora :
    • Ialah sebuah perumpamaan yang sering kali dipergunakan sebagai pembanding antara benda atau yang menggambarkan keberlangsungan atas dasar sifatnya yang sama.
  2. Metonimia :
    • Ialah sebuah gaya bahasa yang dipergunakan atau kata – kata yang pastinya dipakai untuk pengganti kata yang sesungguhnya, tetapi penggunaannya hanyala pada kata – kata yang mempunyai pertalian yang cukup dekat.
  3. Simile (persamaan) :
    • Ialah sebuah perbanding yang sifatnya eksplisit yang bermaksud menyatakan suatu hal dengan hal – hal lainnya, contohnya; seumpama saja atau selayaknya atau bisa laksana.

Contoh Cerita Fiksi

Contoh Cerita Fiksi
Contoh Cerita Fiksi

Kemudian setelah memahami penjelasan mengenai cerita yang diciptakan dari imajinasi sipenulis saja atau disebut fiksi, tentunya akan membuat beberapa orang menjadi penasaran sajakan bagaimana contoh ceritanya yang benar itu seperti apa.

Dibawah ini merupakan beberapa contoh dari cerita fiksi yang bisa dijadikan salah satu referensi untuk membaca cerita :

Contoh Cerita Fiksi Legenda

Peri Bulan

Bulan Namira ialah seorang anak perempuan yang begitu cantik yang dilahirkan oleh sepasang buruh tani yang miskin dan tinggalnya disebuah pedesaan.

Dikarenakan kehidupannya yang begitu miskin, hingga tak adalah warga desa yang memperdulikannya dengan keluarganya.

Walaupun mempunyai wajah yang begitu cantik, tetapi Gadis ini mempunyai sebuah penyakit kulit yang cukup aneh disekujur tubuhnya, karena hal itulah menyebabkan tubuhnya banyak mengeluarkan bau yang amis dan juga menyengat.

Masyarakat ditempat tinggalnya didesa tersebut pun begitu jijik juga takut saat menatap Bulan Namira, sebab bukan hanyalah tubuhnya saja yang bau, namun penduduk desanya pun juga takut apabila tertular oleh penyakit yang dimiliki gadis ini.

Pada suatu malam, Bulan Namira mengalami sebuah mimpi bahwasannya dia bertemu dengan sesosok pangeran yang begitu tampan juga begitu ramah.

Sehabis bermimpi malam itu, Bulanpun selalu memikirkan sosok pangeran itu, sehingga Bulanpun sangatlah berharap bahwa sosok pangeran itu datang didunia nyata.

Pada suatu hari, Bulanpun menceritakan mimpinya itu kepada ibunya, dan dia pun mengungkapkan bahwasannya dia ingin sekali dapat bertemu dengan sosok pangeran tampan itu didunia nyata.

Ibunya yang mendengarkan ucapan anaknya itu, lalu terdiam sejenak. Kemuian dia merasakan bahwa anaknya tidaklah pantas untuk dapat bertemu dengan pangeran itu, serta berkata Sudahlah nak, Bulan anakku sayang, kamu tidaklah pantas untuk dapat bertemu dengan sosok pangeran itu.

Lupakanlah saja angan – anganmu itu nak. Malam selanjutnya, Bulanpun melamun dengan menghadap padangannya kelangit yang sedang ditaburi oleh bintang – bintang yang berkilau indah serta mengelilingi bulan yang saat malam itu menjadi satu – satunya sumber cahaya yang paling terang dengan warna keemasan yang begitu indah serta mempesona.

Berselang waktu kemudian, datanglah sesosok peri bulan dihadapan Bulan Namira, sambil mengatakan : Hii, Gadis cantik, aku dapat menyembuhkan penyakit kulitmu ini.

Dengan begitu Bulanpun yang masih kaget ketika melihat kedatangan siperi itu dan langsung berkata : Bagaimanakah caranya peri?.

Peri itupun mengajak Bulan untuk segera pergi kesuatu tempat yang begitu indah, serta ditempat itupun terdapat suatu danau yang begitu jernih airnya.

Lalu peri tersebut berkata : Rendamkanlah tubuhmu didalam danau itu, maka kulitmupun akan kembali bersih menjadi seperti sediakala.

Dibalut rasa penasarannya yang ragu, akhirnya Bulan segera mengikuti perintah siperi itu untuk segera berendam kedalam danau itu, dan benar saja apa yang diucapkan oleh siperi bulan itu, bahwasannya kulit Bulanpun kembali menjadi kesediakala.

Contoh Cerita Fiksi Remaja

Kode Remaja

Ketakutan serta kesunyian pada saat ini begitu terasa, semua itu dikarenakan saat ini itu sedang ada sebuah ujian disekolah dan pastinya saja ini menjadi momen – momen remaja yang paling diam disaat KBM.

Tetapi percayalah itu semua hanya yang terlihat diluarnya saja, namun pada aslinya malah menyimpan banyak kegaduhan yang teramat sangat menalam dan hanyalah dapat dimengerti oleh siswa – siswi sekolahan saja.

Endang sedang asyik menggaruk – garuk kepalanya yang padahal tidaklah gatal, semua itu dia lakukan dengan sengaja untuk memberikan sebuah sinyal kepada temannya yang berada dibelakangnya.

Mia yang tengah melihatnya pun mulai mengerti akan sinyal tersebut dan membalas sinyal tersebut dengan suara : hem, hem, hem dimana menurut 3x heman itu menandakan jawabannya ialah C.

Dani merebahkan kepalanya diatas meja dengan berusaha memasang muka sehingga mungkin tidak akan membuat siguru pengawas itu tidak akan mencurigainya.

Kemudian itu Dani menoleh kearah kiri kebangku Izal yang sedang duduk dengan mengucap mulutnya tanpa bersuara yang hanyalah dapat dimengerti antara mereka berdua saja.

Izal yang memahami dan juga memainkan jari – jarinya kembali dengan mengacak – ngacak rambutnya dan juga melihatkan 3 jarinya yang menandakan bahwa jawabannya ialah C.

Kertas – kertas yang mungil kecil mulailah dioper kesatu bangku kebangku yang lain, tentunya saja isi – isi dari kertas itu ialah sebuah jawaban atas soal – soal yang sangat banyak.

Tetapi perlu diketahui oleh para remaja ini sesungguhnya menggantungkan nasibnya dari teman keteman tanpa tahu bagaimanakah akhir hasilnya.

Dikarenakan memang terkadang jawaban – jawaban yang menyebar itu tidaklah diketahui asal muasalnya dan apakah jawaban itu bisa benar ataupun tidak.

Pada saat ini yang paling penting ialah jumlah soal yang mencapai 100 soal itu terisi semua, bukan persoalan jawaban itu yang menjadi akhir pikiran mereka.

Bahkan nantipun terdapat remid dengan sama – sama lagi juga. Tetapi hal itu tentunya saja tidaklah dilaksanakan oleh seluruh remaja yang sedang sekolah, masih juga ada siswa – siwsi yang bersikap jujur dan giat belajar serta mengerjakan semuanya sendirian.

Sekian dulu ya sob.! Semoga ulasan diatas dapat bermanfaat.

Baca Juga : Contoh Rundown Acara – Seminar, Pernikahan, Gathering dan Pentas